Jumat, 16 Desember 2011

KRISTEN ITU BUKAN AJARAN YESUS


KRISTEN ITU  BUKAN AJARAN YESUS ...!!!!
Umat Kristen selalu mengklaim bahwa “Kristen” adalah ajaran Yesus. Klaim ini sesungguhnya tidak memiliki dasar sama sekali selain hanya angan-angan dan omong-kosong belaka. Pokok-pokok pikiran di bawah ini, tanpa bisa dibantah oleh siapapun, membuktikan bahwa “Kristen” sama sekali bukan ajaran Yesus!
1. Yesus tidak pernah mengajarkan atau memberi nama “Kristen” pada misi dan tugas yang diembannya.
2. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk sembahyang (kebaktian) di “gereja”.
 3. Yesus tidak pernah menyatakan dirinya sebagai “Tuhan Pencipta Semesta Alam”.
4. Yesus tidak pernah memerintahkan umatnya (umat Israel) untuk menyembah dia.
5. Agama Kristen baru benar-benar eksis setelah kanonisasi Perjanjian Baru. Sebelumnya, Kristen sama sekali belum eksis di muka bumi ini.
6. “Kristen” adalah istilah Yunani dari kata “Christos” yang merupakan terjemahan dari kata Ibrani “Mesiah” yang berarti “yang diurapi” atau “yang ditahbiskan”. Sementara Yesus adalah seorang Israel yang berbahasa Ibrani. Jadi, bagaimana mungkin Yesus mengajarkan “Kristen” yang notabene bukan istilah bahasanya?
7. Selama hidupnya di dunia, Yesus tidak pernah menyeberang ke negeri lain kecuali hanya muter-muter di negeri Israel. Bagaimana mungkin Tuhan hanya mondar-mandir di negeri Israel saja? Memangnya manusia pada waktu itu cuma ada di negeri Israel?
8. “Kristen” menemukan identitas dirinya melalui propaganda Paulus Tarsus. Sebagaimana diketahui, Yesus, tidak pernah kenal, tidak pernah melihat, tidak pernah menyebut, dan tidak pernah berbicara dengan manusia yang bernama Paulus dari Tarsus.
9. Yesus disunat, sedangkan umat Kristen tidak perlu disunat (sesuai ajaran Paulus).
10. Yesus meninggal diberi kain kafan, sedangkan umat Kristen meninggal berpakaian pengantin (seperti meninggalnya Paulus).
 
Dari pokok-pokok pikiran di atas, jelaslah bahwa “Kristen” bukan saja tidak pernah diajarkan oleh Yesus.
Dan istilah “Kristen” sendiri baru muncul puluhan tahun kemudian setelah dugaan penyaliban Yesus (Kisah Para Rasul 11:26), yakni resminya setelah kanonisasi Perjanjian Baru.
Konon, di dalam Yohanes, Yesus berkata: 14:15. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Konon pula, Yesus berkata menurut Matius: 5:19
Karena itu siapa yang
MENIADAKAN salah satu perintah hukum Taurat  sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain,   akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Setiap orang Kristen yang ditanya, “Apakah kamu mengikuti hukum dan firman-Nya?” Mereka akan menjawab, “Tidak!” Jika ditanya lagi, “Mengapa tidak?” Jika ia adalah seorang yang tidak taat pada Alkitab, maka ia akan menjawab, “Hukum tersebut sudah kuno dan dibuang. Kita hidup dalam zaman modern sekarang.” Setiap kali diingatkan dengan apa yang dikatakan Tuhan Yesus-nya, mereka akan mendebat dengan kata-kata dari Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, dan lain-lain. Jika ditanya, “Siapakah mereka?” Mereka akan menjawab, “Paulus, Paulus, Paulus.”
Tetapi jika ditanya, “Siapakah Tuhanmu?” Mereka serentak menjawab, “Yesus!” Namun demikian, mereka akan segera membantah bahwa Yesus sama dengan Paulus. Tak seorang pun umat Kristen yang memperdebatkan kenyataan bahwa pendiri sebenarnya dari agama Kristen adalah Paulus Tarsus. Oleh karena itu, wajarlah apabila Michael H. Hart menempatkan Yesus pada urutan ke-3 setelah Musa dan Muhammad (Michael H. Hart [1978]: The 100: A ranking of the Most Influential Persons in History. New York, Hart Publishing Company, Inc.).